22 juni 2021
Bismillahirrahmanirrahim
Pemborong atau Pelaksana ???
Ada beberapa istilah yg umum dipakai untuk menyebut profesi penyedia jasa konstruksi, antara lain kontraktor, pemborong, atau pelaksana. Ketiga istilah tersebut sebenarnya tidak salah dan sama saja maknanya. Namun saya agak risih sebenarnya dg istilah "pemborong". Seperti ada konotasi "spekulasi" dalam menjalankan pekerjaan konstruksi. Padahal yg fair mestinya tidak boleh ada unsur spekulasi dalam menjalankan profesi tersebut. Mestinya pelaksana mengandalkan keahlian dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, dan bukan semata bermodalkan "berani".
Agar kita semua memahami masalahnya, perlu saya kasih contoh dg gambar berikut:
- Garis kuning dan bidang arsir akan dipasang partisi kaca.
- Sebelah kiri adalah plafond dg model jalusi terbuat dari bahan hollow 50x100.
- Sebelah atas adalah partisi GRC yg selain berfungsi sbg penutup agar udara AC tdk keluar, juga sekaligus berfungsi sbg penjepit partisi kaca.
Dari foto ini kita tahu paling tidak ada 4 pihak yg akan terlibat dalam mengerjakan bagian ini:
- Tukang baja: mengerjakan plafond dan partisi GRC.
- Tukang kaca: mengerjakan partisi kaca beserta pintunya.
- Tukang finishing: mengerjakan cat.
- Tukang sipil: mengerjakan dinding dan lantai keramik beserta pemasangan U channel.
Agar menghasilkan bentukan yg estetis (rapih) dan kuat, perlu dipikirkan tahapan pengerjaan. Tidak mungkin tukang besi mengerjakan dulu scopenya sampai selesai, baru disusul pekerjaan lain. Pasti akan terjadi overlapping antar bagian. Ada saatnya satu bagian mengalah utk memberi kesempatan bagian lain bekerja. Sedikit banyak, hal ini akan berpengaruh ke biaya pelaksanaan.
Jika seorang penyedia jasa konstruksi berlaku seperi "pemborong" dan membuat estimasi harga berdasarkan harga satuan baku, dan tanpa memperhitungkan lika-liku pekerjaan antar bagian hingga terpasangnya partisi kaca, akan berpotensi tekor/ nombok.
Itulah yg saya maksud sebagai "spekulasi". Beda halnya jika kita memposisikan diri sebagai "pelaksana", maka seluruh aspek pekerjaan yg menimbulkan biaya sudah kita prediksi/ hitung. Resiko dari hal ini, biaya konstruksi akan lebih tinggi. Namun disitulah letak tanggungjawab dan integritas kita sebagai pelaksana diuji.
sumber: Mhd Dalang
tips konstruksi |
Melayani seluruh indonesia
Hubungi WA:081241644892
untuk berbagai contoh desain lainnya:
DAFTAR LENGKAP DESAIN RUMAH MINIMALIS TERBARU